Bagaimana Cara Mengamalkan 'The Secret'?
Salah satu yang paling 'happening' di tahun 2007 adalah buku dan vcd The Secret. Oprah si ratu talkshow membicarakannya. Penyiar-penyiar radio Cosmopolitan FM membahasnya. Meski sudah banyak orang tahu tentang The Secret yang dalam buku versi Indonesianya ditambahkan "Mukjizat Berpikir Positif", saya tidak yakin sudah banyak yang mengamalkannya.
Termasuk saya sendiri. Tulisan ini saya buat untuk membantu saya memahami dan dus mempraktikkan 'The Secret.'
Pertama kali melihat buku ini di toko buku Gramedia, tak sedikit pun saya tertarik untuk mengambilnya, apalagi untuk membelinya. Dengan membaca judulnya saja "Mukjizat Berpikir Positif" apa yang baru dari buku ini? Sepanjang kita bisa mengingat sudah berapa ribu judul buku yang mengajari kita untuk berpikir positif?
Salah satu yang paling hits tentu saja adalah karangan Norman Vincent Peale yang terkenal dengan jargon “you can if you think you can” itu. Dan sepanjang hidup kita sudah berapa juta kali kita dinasihati untuk berpikir positif?
Lalu apa yang baru dengan The Secret?
The Secret mengungkap sebuah rahasia besar kehidupan yang ternyata menjadi rahasia sukses banyak orang. Rahasia besar itu adalah hukum tarik menarik (law of attraction). Hukum tarik menarik mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Ketika Anda membayangkan pikiran-pikiran, maka pikiran-pikiran itu dikirim ke Semesta, dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal yang serupa, dan lalu dikembalikan pada sumbernya, yakni Anda.
Itulah mengapa kita harus berpikir positif, agar sinyal-sinyal yang kita kirim ke Semesta ini juga positif. Sehingga apa yang kita pikirkan itu pun akan menjelma menjadi kenyataan.
Namun The Secret ternyata tidak sesederhana berpikir positif saja. Dan berpikir positif di sini juga bukan hanya diterapkan pada hal-hal secara spesifik, tetapi ini menyangkut perasaan kita secara keseluruhan terhadap hidup.
Misalnya: di tengah kemacetan Jakarta yang kian parah, bisakah saya menghibur diri dan berpikir dengan keras bahwa saya tidak akan terlambat, saya bisa mencapai kantor pada waktunya, dstnya… Padahal dalam hati tetap saja bete dan kenyataannya keterlambatan tidak bisa dielakkan.
The Secret tidak bekerja dengan cara itu. The Secret adalah tentang perasaan kita secara umum, bukan pikiran kita. Yang dimaksud berpikir positif itu adalah perasaan syukur dalam hidup, dan merasa bahwa kita memiliki cukup dan bahkan berlimpah-limpah. Dengan begitu, maka kenyataan itu pulalah yang akan terjadi (keadaan berlimpah-limpah).
Itulah sebabnya yang paling penting dalam mempraktikkan The Secret adalah memberi. Sebab dengan memberi secara tidak langsung kita mengirimkan pesan bahwa “saya mempunyai banyak. Berlimpah-limpah.” Pemberian ini tidak akan merugikan saya.
Memberi di sini berbeda dengan berkorban. Apabila kita berkorban, kita merasa ada yang dirugikan dari kita, tetapi kita rela. Ini tidak mengirim sinyal bahwa kita sangat berlimpah-limpah.
Hal ini ternyata juga ada dalam salah satu hadits Nabi Mohammad. Tak sengaja saya menemukan di belantara web sebuah hadits berbunyi “menjadi kaya dengan sedekah” yang juga sudah dijadikan judul buku.
Dalam blurb buku itu dikatakan hadits tersebut kedengarannya paradoks. Dalam logika materi sesuatu diambil pasti akan berkurang jumlahnya. Namun ternyata hidup ini tidak berjalan sesuai dengan logika materi. Dan hal ini juga seiring dengan The Secret.
Di dalam buku The Secret juga dijelaskan hanya ada 3 langkah dalam menerapkan rahasia yang luar biasa ini:
1. Meminta
2. Percaya
3. Menerima
Hal ini sebenarnya sejalan dengan ajaran agama, khususnya agama Kristen. Banyak sekali ayat dalam Alkitab yang mengajarkan agar kita “meminta, maka kamu akan diberi.”
Setelah kita meminta, maka serahkanlah diri kita dalam iman (percaya) yang kuat. Lalu … tinggal tunggu saja (menerima). Hebat kan?
Meskipun terdengar sederhana, tetapi mengapa kita sering kali tidak melakukannya? Ada beberapa kendala menurut saya: 1. Kita tidak tahu apa yang kita inginkan (untuk diminta), dan 2. Kita kurang percaya.
Kalau mau dibahas lagi bisa panjang sekali tulisan ini. Untuk sementara saya cukupkan sampai di sini, akan dilanjutkan bila ada kesempatan nanti.
Salah satu yang paling 'happening' di tahun 2007 adalah buku dan vcd The Secret. Oprah si ratu talkshow membicarakannya. Penyiar-penyiar radio Cosmopolitan FM membahasnya. Meski sudah banyak orang tahu tentang The Secret yang dalam buku versi Indonesianya ditambahkan "Mukjizat Berpikir Positif", saya tidak yakin sudah banyak yang mengamalkannya.
Termasuk saya sendiri. Tulisan ini saya buat untuk membantu saya memahami dan dus mempraktikkan 'The Secret.'
Pertama kali melihat buku ini di toko buku Gramedia, tak sedikit pun saya tertarik untuk mengambilnya, apalagi untuk membelinya. Dengan membaca judulnya saja "Mukjizat Berpikir Positif" apa yang baru dari buku ini? Sepanjang kita bisa mengingat sudah berapa ribu judul buku yang mengajari kita untuk berpikir positif?
Salah satu yang paling hits tentu saja adalah karangan Norman Vincent Peale yang terkenal dengan jargon “you can if you think you can” itu. Dan sepanjang hidup kita sudah berapa juta kali kita dinasihati untuk berpikir positif?
Lalu apa yang baru dengan The Secret?
The Secret mengungkap sebuah rahasia besar kehidupan yang ternyata menjadi rahasia sukses banyak orang. Rahasia besar itu adalah hukum tarik menarik (law of attraction). Hukum tarik menarik mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Ketika Anda membayangkan pikiran-pikiran, maka pikiran-pikiran itu dikirim ke Semesta, dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal yang serupa, dan lalu dikembalikan pada sumbernya, yakni Anda.
Itulah mengapa kita harus berpikir positif, agar sinyal-sinyal yang kita kirim ke Semesta ini juga positif. Sehingga apa yang kita pikirkan itu pun akan menjelma menjadi kenyataan.
Namun The Secret ternyata tidak sesederhana berpikir positif saja. Dan berpikir positif di sini juga bukan hanya diterapkan pada hal-hal secara spesifik, tetapi ini menyangkut perasaan kita secara keseluruhan terhadap hidup.
Misalnya: di tengah kemacetan Jakarta yang kian parah, bisakah saya menghibur diri dan berpikir dengan keras bahwa saya tidak akan terlambat, saya bisa mencapai kantor pada waktunya, dstnya… Padahal dalam hati tetap saja bete dan kenyataannya keterlambatan tidak bisa dielakkan.
The Secret tidak bekerja dengan cara itu. The Secret adalah tentang perasaan kita secara umum, bukan pikiran kita. Yang dimaksud berpikir positif itu adalah perasaan syukur dalam hidup, dan merasa bahwa kita memiliki cukup dan bahkan berlimpah-limpah. Dengan begitu, maka kenyataan itu pulalah yang akan terjadi (keadaan berlimpah-limpah).
Itulah sebabnya yang paling penting dalam mempraktikkan The Secret adalah memberi. Sebab dengan memberi secara tidak langsung kita mengirimkan pesan bahwa “saya mempunyai banyak. Berlimpah-limpah.” Pemberian ini tidak akan merugikan saya.
Memberi di sini berbeda dengan berkorban. Apabila kita berkorban, kita merasa ada yang dirugikan dari kita, tetapi kita rela. Ini tidak mengirim sinyal bahwa kita sangat berlimpah-limpah.
Hal ini ternyata juga ada dalam salah satu hadits Nabi Mohammad. Tak sengaja saya menemukan di belantara web sebuah hadits berbunyi “menjadi kaya dengan sedekah” yang juga sudah dijadikan judul buku.
Dalam blurb buku itu dikatakan hadits tersebut kedengarannya paradoks. Dalam logika materi sesuatu diambil pasti akan berkurang jumlahnya. Namun ternyata hidup ini tidak berjalan sesuai dengan logika materi. Dan hal ini juga seiring dengan The Secret.
Di dalam buku The Secret juga dijelaskan hanya ada 3 langkah dalam menerapkan rahasia yang luar biasa ini:
1. Meminta
2. Percaya
3. Menerima
Hal ini sebenarnya sejalan dengan ajaran agama, khususnya agama Kristen. Banyak sekali ayat dalam Alkitab yang mengajarkan agar kita “meminta, maka kamu akan diberi.”
Setelah kita meminta, maka serahkanlah diri kita dalam iman (percaya) yang kuat. Lalu … tinggal tunggu saja (menerima). Hebat kan?
Meskipun terdengar sederhana, tetapi mengapa kita sering kali tidak melakukannya? Ada beberapa kendala menurut saya: 1. Kita tidak tahu apa yang kita inginkan (untuk diminta), dan 2. Kita kurang percaya.
Kalau mau dibahas lagi bisa panjang sekali tulisan ini. Untuk sementara saya cukupkan sampai di sini, akan dilanjutkan bila ada kesempatan nanti.
Halo Mei...
ReplyDeleteApakah kamu sudah pertimbangkan bahwa ada alternatif kenapa the Secret gak jalan? Apakah mungkin memang there's no such things as Law of Attraction?
Just a thought... :-)
Dear Paul,
ReplyDeleteThanks for visiting my blog. Mungkin saja Law of Attraction itu tidak ada, bagi yang tidak mempercayainya.
Mei, mo kasih input untuk Paragraf 13. Hadist tidak berada dalam AlQuran. Hadist adalah perkataan nabi Muhammad yang salah satu fungsinya adalah menjelaskan ayat-ayat dalam AlQuran.
ReplyDeleteSementara AlQuran adalah firman Tuhan yang disampaikan melalui Muhammad. AlQuran terdiri dari surat dan ayat, bukan hadist.
Artikel ini bagus. Sy sudah baca bukunya. Dan saya yakin ini bisa diterapkan dalam hidup kita.
Menurut saya, inti dari secret adalah percaya, tapi bukan sekedar percaya. Percaya yang didasari keyakinan, dengan kata lain kita harus memiliki iman untuk menerapkan the secret.
Salam,
Nude
Hai Nude...
ReplyDeletewah makasih bangettt atas koreksinya. Saya akan koreksi soal Hadits. Sekali lagi makasih input-nya.
Mei, memang benar bahwa hanya ada 3 langkah dalam menerapkan rahasia yang luar biasa ini:
ReplyDelete1. Meminta
2. Percaya
3. Menerima
Implementasinya bisa kamu lakukan dengan:
1. Meminta aku untuk bersedia kamu traktir.
2. Percaya bahwa aku akan mau kamu traktir.
3. Menerima kenyataan bahwa kamu harus mengulangi poin 1 lagi.
The Secret emang hebat!!
emang The Secret itu hebat, mas moopy... Mintalah, maka kamu akan ditraktir ...:P
ReplyDelete